Pertanyaan Wawancara Bahasa Inggris Tentang Skills, Abiltiy and Opinions

Mr Min

Pertanyaan tentang skills and ability adalah pertanyaan yang menyangkut keahlian dan kemampuan anda sehubungan dengan jabatan yang anda lamar. Sedangkan pertanyaan yang berhubungan dengan opinions adalah pertanyaan yang mengarah pada cara pandang anda atau pendapat anda dalam menghadapi suatu masalah.

skill and ability

Berikut adalah contoh pertanyaan tentang skills, ablitiy and opinions yang selalu ditanyakan dan taktik atau teknik menjawabnya dengan tepat.

Pertanyaan dan Jabawan Tentang Skills and Ability

Interviewer :

How many languages can you speak?

Berapa bahasa yang anda kuasai?

Candidate :

I can speak three languages.

Saya bisa berbicara dalam tiga bahasa.

Interviewer :

What languages are they?

Bahasa apa saja?

Candidate:

I can speak Indonesian, English and Japanese

Saya bisa berbahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang

Interviewer:

What new skills have you developed in the past year?

Keterampilan atau keahlian apa saja yang telah anda kembangkan dalam tahuh terakhir ini?

Candidate:

I have taken computer course, some foregin languages courses, marketing training, and leadership training.

Saya telang mengikuti kursus computer, kursus beberapa bahasa asing, pelatihan pemasaran dan pelatihan kepemimpinan.

Interviewer:

Are you sure can handle this job?

Apakah anda yakin sanggup menangani pekerjaan ini?

Candidate:

Well, because this job is closely related to my knowledge and some relevant training I got, I am very sure that I will be able to handle this job well.

Ya, karena pekerjaan ini sangat berkaitan dengan latar belakang ilmu saya dan beberapa pelatihan yang relevan yang saya dapat, saya sangat yakin bahwa saya akan sanggup menjalankan pekerjaan ini dengan baik.

Interviewer:

Can you convince us that you are the right person for the job?

Bisakah anda meyakinkan kami bahwa anda adalah orang yang tepat untu pekerjaan ini?

Candidate:

Sure. I think my knowledge matches what you require in this company. That’s why, I convince you that I’m the person that you are looking for.

Tentu. Saya pikir pengetahuan saya sangat cocok dengan apa yang dituntut oleh perusahaan ini. Karena itu, saya meyakinkan anda bahwa saya adalah orang yang sedang anda cari.

Interviewer:

What skills, besides that ones you got from your formal education, have you learn to support you position here?

Keterampilan apa saja, selain yang anda dapatkan dalam pendidikan formal anda, yang telah anda miliki untuk mendukung posisi anda dalam pekerjaan ini?

Candidate:

I have taken ……. Courses and training related to this position such as ….

Saya telah mengikuti kursus-kursus ….. dan pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaan ini seperti …..

Interviewer:

With limited skills you have, how will you handle your job here?

Dengan keterampilan/keahlian yang terbatas, bagaimana anda akan dapat melakukan perkerjaan anda di sini?

Candidate :

All right. Limited skills don’t mean that I can do nothing here. My knowledge and some related skills I have will certainly support me in handling the job here. Besides, whit the help of some people here, I am sure I will be able to do my best for this company.

Ketermpilan yang terbatas tidak berarti bahwa saya sama sekali tidak dapat melakukan apa-apa. Pengetahuan saya dan sejumlah keterampilan yang berkaitan yang saya miliki tentu saja akan mendukung saya dalam mengerjakan pekerjaan saya di sini. Selain itu, dengan bantuan orang-orang yang ada di sini, saya sangat yakin bahwa saya bisa melakukan yang terbaik untuk perusahaan ini.

Interviewer:

As a person about teenter the labor market after a lapse of some years, what have you done to upgrade your skills to prepare for this position?

Sebagai orang yang akan memasuki pasar kerja kembali setelah beberapa tahun tidak berkecimpung di dunia kerja, apa saja yang telah anda lakukan untuk membarui keterampilan-keterampilan anda agar siap dengan pekerjaan ini?

Candidate:

I read some books related to my educational background and took some related course and training. I think all of these will refresh my mind about the job that I’m going to handle.

Saya membaca buku-buku yang relevan dengan latar belakang pendidika say dan mengikuti kursus-kursus dan pelatihan yang relevan. Saya pikir semua ini akan menyegarkan ingatan saya tentang pekerjaan yang akan saya lakukan.

 Pertanyaan dan Jabawan Tentang Opinion

Pertanyaan dan Jabawan Tentang Opinion

Interviewer:

In your opinion, what is an ideal supervisor like?

Menurut anda, seperti apakah seorang supervisor yang ideal?

Candidate:

I thin an ideal supervisor is a supervisor who can lead or guide and give good model to his or her subordinates. In this case, a good supervisor mus be the one can serve everyone in the company.

Menurut saya, seorang supervisor yang ideal adalah supervisor yang mampu menuntun dan membinging serta memberikan contoh yang baik kepada bawahannya. Dalam hal ini, seorang supervisor yang baik harus dapat melayani siapa saja di perusahaan tersebut.

Interviewer:

What’s your idea of success?

Bagaimana pandangan anda tentang kesuksesan?

Candidate:

in my opinion, success means we reach or if possible we exceed the target of your job. When we can reach beyond what we plan in our job, it is a good job. And that’s what I call “success”.

Menurut saya keberhasilan berarti kalau kita melampaui target dari pekerjaan kita. Ketika kita dapat mencapai target atau kalau mungkin melampaui apa yang telah kita rencanakan dalam pekerjaan kita, itu sudah suatu prestasi yang bagus. Dan itulah yang saya sebut “kesuksesan”.

Interviewer:

What do you think of a department headed by a female executive?

Apa pendapat anda tentang department atau bagian yang dikepalai oleh seorang eksekutif peremapuan?

Candidate:

I think it’s all right. I don’t see who that the head is but how the head handles the department.

Menurut saya hal itu tidak masalah. Saya tidak melihat siapa yang mengepalai suatu bagian melainkan bagaimana kepala bagian itu menangani atau mengelola departemen atau bagian tersebut.

Interviewer:

People say that the only way to get a worker to do his best is to get out of his way. How do you feel about this?

Kata orang bahwa satu-satunya cara agar seorang karyawan malakukan pekerjaannya sebaik mungkin adalah dengan memberikan dia kesempatan sebesar mungkin. Bagaimana pendapat anda tentang hal ini?

Candidate:

I think it depends on the job the worker handles. If he can handle the job well without the help or the guidance of his supervisor, that’s OK. But if the job is very difficult, the help of his supervisor is still important.

Saya pikir itu tergantung pada pekerjaannya. Jika dia dapat melakukan pekerjaannya dengan baik tanpa bantuan dari atasannya, itu baik. Tetapi jika pekerjaannya sangat sulit bagi dia, bantuan atau bimbingan dari seorang atasan masin penting.

Interviewer:

The progression of your salary in the previous company shows that you were evidently well appreciated by the company. Why aren’t you working there anymore?

Gaji anda di perusahaan sebelumnya menunjukkan bahwa anda sangat dihargai di sana secara finansial oleh perusahaan itu. Mengapa anda tidak terus bekerja di sana?

Candidate:

It’s right. But working is not merely to get good salary. Promotion and doing more challenging are also important in someone’s career. That’s why I am here now. I want to get a more challenging job, and it think the place is here.

Itu benar. Tetapi bekerja tidaklah semata-mata agar kita mendapatkan gaji yang besar. Promosi jabatan dan melakukan hal-hal yang lebih menantang adalah juga hal yang penting dalam karir seseorang. Itulah sebabnya saya berada di sini. Saya ingin melakukan pekerjaan yang lebih menantang, dan saya pikir inilah tempat untuk itu.

Interviewer:

“the only way to get everything doing right is to do it yourself.” Will you please comment on this opinion?

Satu-satunya cara agar segala sesuatu dapat dilakukan dengan benar adalah mekakukannya sendiri. Bagaimana komentar anda akan hal ini.

Candidate:

I think it depands on the job. If my subordinates can do it themselves, I will let them do it. But I keep supervising them in doing it. However, if the job is difficult for them, I will not do it my self. Instead, I will tell them how to do it.

Menurut saya itu tergantung pada jenis pekerjaannya. Apabila para bawahan saya dapat melakukan hal itu, maka saya akan memberi mereka kesempatan untuk melakukannya sendiri. Tetapi tentu saja saya tetap melakukan supervise terhadap mereka dalam melakukannya. Akan tetapi, kalau pekerjaannya sulit bagi mereka, saya tidak akan melakukannya sendiri melainkan memberi tahu mereka cara melakukannya.

Bagikan: