Penggunaan Prohibition Pada Kalimat Tidak Langsung (Indirect Speech)

Mr Min

Sebagaimana yang telah kita pernah ketahui atau pernah kalian pernah pelajari, dalam bahasa Indonesia ataupun bahasa inggris. Kita memepelajari mengenai kalimat langsung (direct speech) dan kalimat tidak langsung (indirect speech). Dimana dalam kedua bentuk kalimat tersebut kita tetap menggunakan kaedah tata bahasa yang baik dan benar. Untuk sebagai perbandingan, antara bahasa Indonesia dan bahasa inggris, ada sedikit tatacara atau perubahan yang harus kita pahami.

prohibition indirect

Dalam kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai kalimat tidak langsung (indirect speech) lebih spesifik lagi mengenai kalimat perintah dalam kalimat tidak langsung (indirect speech). Ok,, kawanku tercinta diseluruh dunia,,, kita akan memulai dengan pengertian kalimat tidak langsung (indirect speech) merupakan salh satu jenis kalimat yang kalimatnya diucapkan untuk menyampaikan perkataan atau pernyataan seseorang atau reported words kepada orang lain. Bisa diartikan bahwa kalimat tidak langusng (indirect speech) adalah kalimat yang berasal dari pernyataan si pembicara (orang pertama) yang disampaikan kepada si pendengar (orang kedua) dan si pendengar (orang kedua) menyampaikan kembali kepada orang lain (orang ketiga).

Dan untuk mengingatkan, Kalimat larangan dalam bahasa inggris disebut “Prohibition” tujuannya adalah mengharapakan seseorang tidak melakukan sesuatu hal (mungkin karena membahayakan orang lain atau dirinya sendiri) kata yang identik terdengar/terucap dalam bahasa Indonesia adalah kata “Jangan”. Sama dengan bahasa Indonesia, dalam bahasa inggris prohibition identik dengan kata “DON’T=jangan”. “Don’t” adalah singkatan dari kata “Do not”, contohny don’t go (jangan pergi), don’t be naughty (jangan nakal), jangan stand (jangan berdiri). Seperti Imperative(kata perintah), dalam pengucapanya intonasinya lebih ditekankan dikata ”don’t” dan diberi tanda baca seru (!), hal itu bertujuan untuk mempertegas kalimat larangannya.

Bagaimana penjelasannya apabila kita membuat suatu kalimat perintah atau Imperative didalam kalimat langsung (direct speech) menjadi kalimat tidak langsung (indirect speech).
Perhatikan contoh dan penjelasannya dibawah ini:

  • Direct Speech : I said to Herman, “Don’t throw the rubbish away here!”.
    indirect Speech : I said to Herman not to throw the rubbish away there
  • Direct Speech : Yolanda said to me, “Don’t take my umbrella in your side!”
    indirectSpeech : Yolanda said to me not to Please take her umbrella in my side
  • Direct Speech : Antonius said to Zailani, ”Don’t Listen to music now!”
    indirectSpeech : Antonius said to Zailani not to Listen to music then
  • Direct Speech : Nanda said to Kinara, “Don’t Collect the homework late!”
    indirectSpeech : Nanda said to Kinara not to Collect the homework late
  • Direct Speech : Hercules said to Jasmine, “Don’t touch my hand!”
    indirect Speech : Hercules said to Jasmine not to touch his hand

Dari contoh diatas kita bisa menyimpulkan bahwa dalam pengubahan atau pembuatan suatu kalimat larangan (prohibition) didalam kalimat langsung (direct speech) menjadi kalimat tidak langsung( indirect speech), kita membutuhkan sebuah kata yang menggantikan “that”, kata yang dimaksud adalah “not to”. Untuk tanda banca seru/ exclamation mark (!), kita tidak perlu meletakkan dibelakang kalimat yang biasa kita buat seperti pada kalimat langsung (direct speech). Dan untuk kata “please” yang biasa kita tulis atau gunakan dalam kalimat larangan (prohibition), kita bisa menggunakan kata tersebut atau tida menggunakan sama sekali.

Demikian penjelasan yang bisa kami sajikan mengenai Penggunaan Prohibition Pada Kalimat Tidak Langsung (Indirect Speech) , semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda dalam meningkatkan kemampuan bahasa inggris  atau sebagai sumber literatur dalam menyelesaikan tugas-tugas dalam pendidikan anda. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada artikel-artikel berikutnya.


Baca juga artikel lainnya :

Bagikan: