5 Jenis Metode Pembelajaran Bahasa Inggris Terpopular Di Kalangan Pengajar.

Mr Min

5 Jenis Metode Pembelajaran Bahasa Inggris Terpopular Di Kalangan Pengajar.

Dalam dunia pendidikan metode pembelajaran sangatlah penting karena untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Mengajarkan bahasa asing sebagai bahasa target merupakan sebuah tantangan terutama bagi seorang guru. Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa bahasa asing yang saat ini sebagian besar diajarkan di setiap sekolah-sekolah Indonesia adalah bahasa Inggris.

Pada kesempatan ini, penulis akan membahas tentang beberapa metode dalam pengajaran bahasa inggris. Namun sebelumnya apa itu metode pembelajaran? Well, good readers metode adalah sebuah cara. Selain itu ada pengertian lain yang menyatakan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk memper- mudah dalam nyampaikan materi guna mencapai tujuan. Dibawah ini beberapa metode dalam pembelajaran:

Model Pembelajaran

1. Grammar Translation Method (GTM)

Metode ini menyangkut dengan metode pembelajaran grammar bahasa Latin dan bahasa Yunani. Metode GTM digunakan untuk berbicara, membaca dan menulis Latin. Metode ini dibagi menjadi dua bagian yaitu: pertama, aturan dan model pola. Kedua, kalimat yang akan diterjemahkan ke dalam dan dari bahasa target. Metode ini termasuk pembelajaran aturan grammar, pembelajaran gramatikal kata, dan pembelajaran menggunakan aturan (rumus) dalam mengartikan kalimat. Metode ini digunakan oleh Amerika Serikat tahun 1890. Di metode ini kosa kata bahasa target, dipelajari melalui terjemahan langsung dari bahasa asli. Kemudian hasil terjemahannya di diskusikan.

Keutamaan metode ini adalah fokus pada terjemahan bentuk ketatabahasaannya, dan menghafal kosa kata. Kemudian cara pembelajarannya yaitu sangat sederhana. Metode ini hanya meng- gabungkan kegiatan pembelajaran grammar dan terjemahannya. Hasilnya pembelajar bahasa tidak mampu menggunakan bahasa target untuk berkomunikasi.

 2. Audio-Lingual Method (ALL)

Metode ini diperkenalkan di Amerika Serikat tahun 1940. Walaupun metode ini tergolong sangat tua, tetapi banyak guru yang masih menggunakan metode ini. Secara teknisnya, metode ini di dukung dengan alat bantu yang berhubungan dengan mesin seperti tape recorder dan laboratorium bahasa.

Dalam Audio Lingual Method ini pembelajar bahasa dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk komunikasi yang efektif dalam bahasa asing. Kemudian pembelajar bahasa juga diharuskan untuk memahami bahasa dan budaya orang asing yang bahasanya mereka pelajari. Awalnya metode ini diperkenalkan untuk mempersiapkan orang menjadi ahli atau master bahasa asing secara lisan dalam waktu yang cepat dan bahasa yang ditekankan yaitu singkat, terutama dalam bahasa dalam bentuk lisan. Metode ini beranggapan bahwa berbicara dan mendengar adalah kesempatan yang utama, kemudian membaca dan menulis menjadi yang kedua.

3. Silent Way

Silent way adalah nama metode pembelajaran bahasa yang ditemukan oleh Caleb Cattegno. Metode ini menggunakan batang atau peta angka dalam pembelajarannya. Dalam metode ini aturannya adalah bahasa guru nya relatif lebih sedikit agar pembelajar (siswa) nya menjadi lebih aktif dalam menghasilkan bahasanya.

Guru hanya berfungsi sebagai pemandu, sumber dan penilai. Pembelajar bahasa biasanya dibiasakan untuk befikir konsep dahulu sebelum bahasanya diucapkan. Mereka harus mengerti apa yang akan mereka katakan sebelum mereka mengatakannya. Pemahaman pertama, kemudian berbicara.

4. Community Language Learning (CLL)

Nama dari metode ini diperkenalkan dan dikembangkan oleh Charles A. Currandan dan teman sejawatnya. Curran adalah spesialis dalam Konseling dan seorang Profesor di Universitas Loyoya Chicago. Metode ini juga disebut dengan pembelajaran konseling. Komunitas pembelajaran bahasa hadir menggunakan teori pembelajarn konseling untuk mengajar bahasa asing.

Istilah konseling itu sendiri mengacu pada hubungan antara konselor dan klien. Dalam metode ini guru sebagai konselor dan siswa sebagai klien. CLL ini memandang bahwa bahasa pembelajar adalah keseluruhan dari diri sesorang yang meliputi psikologinya antara lain emosi dan perasaan.

Bahasa guru yang digunakan menyesuaikan dengan kondisi dan situasi dimana pembelajar bahasa itu belajar bahasa asing. Kemudian cara pelaksanaa pembelajarannya berbeda-beda berdasarkan budaya, tingkat kecakapannya, dan keadaan ruang kelas.

5. Total Physical Response (TPR)

Total Physical Response adalah salah satu metode yang dikembangkan oleh James J. Ashers, seorang profesor psikologi di Universitas di Santa Jose, California. Dr. Ashers memulai percobaanya dari perkembangan psikologi, teori pembelajaran dan prosedur pembelajaran bahasa. Kebalikan dari metode sebelumnya, jika dalam TPR ini dipercaya bahwa pembelajar itu harus memahami bahasa sasaran atau target sebelum berbicara. Pembelajar bahasa dapat belajar melalui tindakan observasi diri sendiri. Dengan melakukan observasi dan penampilan, mereka akan memahami bahasa yang dipelajari. Mereka juga akan memahami bahasa dari melihat tindakan dan mendengarnya. Di TPR ini guru akan mempraktikkan apa yang akan diajarkannya. Sebagai contoh: ketika mengajarkan nose maka ia akan menyentuhnya.

Metode ini dapat digunakan dalam pengajaran anak-anak dan orang dewasa. Yang menjadi dasar dalam metode ini yaitu kebahagiaan membuat pembelajar tertarik dalam bahasa inggris.

Semoga pembahasan diatas dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bagikan: